top of page

VISI DAN MISI
MAJELIS SINODE 2025-2029

Menjadi Gereja yang kuat, berdampak, dan siap menjawab tantangan zaman bagi kemuliaan Kristus

MAJELIS SINODE GUPDI 2025–2029

 

Program Majelis Sinode GUPDI Periode 2025–2029 dibangun berdasarkan visi: “Menjadi Gereja yang kuat, berdampak, dan siap menjawab tantangan zaman bagi kemuliaan Kristus.” Seluruh arah kebijakan sinodal dirancang untuk memperkuat fondasi internal gereja, memperluas dampak misi, serta mempersiapkan gereja dalam menghadapi perubahan zaman secara spiritual, struktural, dan strategis.

1. Dasar Teologis dan Arah Spiritualitas

Landasan pelayanan diambil dari Efesus 4:12–13 dan Kisah Para Rasul 1:8, yang menegaskan misi memperlengkapi orang percaya, membangun tubuh Kristus, dan menjadi saksi hingga ke ujung bumi. Sinode meneguhkan komitmen untuk menjaga kesatuan, pertumbuhan rohani, dan ketaatan terhadap Amanat Agung.

2. Misi Utama GUPDI 2025–2029

A. Membangun Gereja yang Kuat – melalui penguatan gereja lokal, sinergi antarwilayah, pengelolaan keuangan yang akuntabel, serta perluasan pelayanan nasional dan internasional.

B. Menjadi Gereja yang Berdampak – melalui aksi sosial, penginjilan, pendidikan jemaat, dan pembentukan generasi yang berkarakter Kristus.

C. Menjawab Tantangan Zaman – melalui peningkatan kualitas hamba Tuhan, digitalisasi, regenerasi, dan pengembangan inovasi pelayanan.

3. Strategi Pengembangan Sinodal

Program strategis dibagi dalam enam klaster utama:

  • Penguatan Institusi & Kepemimpinan: pembentukan tim penasehat rohani, regenerasi 30% pemimpin muda, dan budaya sinodal yang sehat.

  • Transformasi Pelayanan & Misi: perintisan gereja baru setiap tahun, pengutusan tenaga misi lintas budaya, dan dukungan pembangunan gereja.

  • Kolaborasi & Kemitraan: kerja sama dengan aras nasional, sinode sahabat, dan lembaga internasional.

  • Digitalisasi & Inovasi: aplikasi pelayanan, platform digital, dan pelatihan marketplace ministry.

  • Edukasi & Kesejahteraan Hamba Tuhan: seminar kepemimpinan, support system gembala, dan peningkatan kompetensi.

  • Pengelolaan Aset & Infrastruktur: optimalisasi inventaris aset, pembangunan gedung gereja, dan peningkatan administrasi sinodal.

4. Roadmap 4 Tahun (2025–2029)

Sinode menetapkan tema tahunan sebagai pola kerja bertahap:

  • 2025–2026: “One Heart, One Vision” – Tahun konsolidasi rohani dan penyatuan visi.

  • 2026–2027: “Growing Stronger Together” – Tahun pertumbuhan iman dan pendewasaan jemaat.

  • 2027–2028: “Mission Beyond Borders” – Tahun penguatan identitas GUPDI sebagai gereja missioner.

  • 2028–2029: “Harvesting for Christ” – Tahun penuaian dan penguatan jemaat untuk menyongsong masa depan pelayanan.

5. Program Strategis per Departemen Sinode

A. Sekretariat Sinode

Fokus pada tata kelola administrasi modern, digitalisasi arsip, koordinasi wilayah, publikasi sinodal, serta legalitas gereja dan aset. Target utama adalah 100% pelaporan digital dan sistem administrasi yang profesional.

B. Keuangan

Menegakkan prinsip transparansi, audit tahunan, penguatan dana misi, kesejahteraan hamba Tuhan, manajemen aset, dan infrastruktur pelayanan.

C. Misi & Pengembangan Jemaat

Sasaran besar: 13 perintisan gereja baru nasional dan 1 internasional, pertumbuhan jemaat minimal 20%, penginjilan digital, penggembalaan jiwa baru, serta kolaborasi misi antarwilayah.

D. Pembinaan Warga Jemaat

Menguatkan keluarga Kristen, pemuda, remaja, anak, komunitas PERAK, dan pembinaan karakter melalui program nasional seperti RC dan pelatihan pelayanan.

E. Pendidikan & Teologi

Mendirikan GUPDI School of Ministry (SOM), menyusun doktrin gereja, memperkaya literatur, membentuk kurikulum nasional, dan mencetak minimal 500 pelayan tersertifikasi SOM.

F. Diakonia, Kemitraan & Sosial

Fokus pada pelayanan sosial, pemberdayaan ekonomi jemaat, kerja sama pemerintah, bantuan diakonia hamba Tuhan, dan pengembangan komunitas bisnis rohani.

6. Arah Pembangunan Jangka Panjang 2045 – GUPDI Emas

Sinode menetapkan visi jangka panjang menuju “GUPDI Emas 2045”, yaitu gereja yang efektif, misioner, akuntabel, dan siap menjawab tantangan zaman. Indikator utama meliputi: perluasan gereja ke 38 provinsi dan 5 benua, peningkatan kapasitas 1.000 hamba Tuhan, sarana pelayanan modern, unit usaha sinode, literatur teologi, serta keberlanjutan pelayanan lintas generasi.

​

​

Dalam kasih dan penyertaanNya,

Pdt. Daniel Sugianto, SE., MA
Ketua Majelis Sinode

bottom of page